SUB
UNIT 1
KOMPETENSI
PROFESIONAL GURU SD
Uraian materi
1. Pengertian
Kompetensi
Departemen
pendidikan nasional (2006 : 2 ) memberi pengertian kompetensi sebagai berikut.
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki
peserta didik. Dengan kata lain kompetensi itu merupakan kemampuan untuk kerja
(ability to do) yang dilatar belakangi oleh penguasaan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Hal ini mengandung arti bahwa kualitas untuk kerja itu ditentukan
oleh kualitas penguasaan pengetahuan,sikap dan keterampilan. Semakin tinggi
kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan, semakin tinggi juga
kualitas unjuk kerjanya, dan sebaliknya. Jadi ada korelasi positif tinggi
antara tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan kompetensi
yang terbentuk
Menurut Surya dkk (2004 : 4.24)
kompetensi adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri
guru agar dapat mewujudkan penampilan untuk kerja sebagai guru secara tepat.
2.
Kompetensi Profesional Guru SD
a.
Dirjen Dikdasmen Depdikbud (sekarang depdiknas)
Menurut
dikdasmen, minimal ada 10 kompetensi yang harus ada dalam diri guru SD. Sepuluh
kompetensi yang dimaksud beserta pengalaman belajar yang harus dilalui,
disajikan dalam matrik berikut ini
Kemampuan
Keguruan itu ada sebagai berikut
No
|
Kemampuan/sub kemampuan
|
Pengalaman Belajar
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Mengembangkan
kepribadian :
a. Bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.
b. Berperan
dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa pancasila
c. Mengembangkan
sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru.
Menguasai
landasan kependidikan.
a. Mengenal
tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
b. Mengenal
fungsi sekolah dalam masyarakat
c. Mengenal
prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses
belajar mengajar.
Menguasai bahan
pengajaran
a.
Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan
dasar.
b. Menguasai
bahan pengajaran
Menysusn program
pengajaran.
a. Menetapkan
tujuan pengajaran.
b. Memilih
dan mengembangkan pengajaran
c. Memilih
dan mengambangkan strategi belajar mengajar.
d. Memilih
dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai.
e. Memilih
dan memanfaatkan sumber belajar.
Melaksanakan
program pengajaran.
a.
Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat.
b.
Mengatur ruangan belajar.
c.
Mengelola interaksi belajar mengajar.
Menilai hasil dan
proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
a.
Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran.
b.
Meniali proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan
Menyelenggarakan
program bimbingan
a.
Membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar
b.
Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat
khusus (x).
c. Membina
wawasan murid untuk menghargai berbagai kegiatan di masyarakat.
(x)
khusus untuk SGB LB
Menyelenggarakan
administrasi sekolah.
a.
Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
b.
Melaksakan kegiatan administrasi sekolah.
Berinteraksi
dengan teman sejawat dan masyarakat.
a.
Berinteraksi dengan teman sejawat untuk
meningkatkan kemampuan professional.
b.
Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian
misi pendidikan
Menyelenggarakan
penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
a.
Mengkaj konsep dasar penelitian ilmiah.
b. Melaksanakan
penelitian sederhana
|
1. Mengkaji
ajaran agama yang dianut
2. Mengamalkan
ajaran agama yang dianut
3. Menghayati
peristiwa yang mencerminkan sikap saling menghargai antar umat yang berlainan
agama
1. Mengkaji
berbagai ciri manusia pancasila.
2. Mengkaji
sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia.
3. Menghayati
iuran para patriot dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Membiasakan
diri menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
5. Mengkaji
hubungan manusia dengang lingkungan alamiah dan buatan
6. Membiasakan
diri menghargai dan memelihara mutu lingkungann hidup.
1. Mengkaji
sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh guru.
2. Membiasakan
diri menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang
lain, sopan santun dan tanggap terhadap pembaharuan.
1. Mengkaji
tujuan pendidikan nasional
2. Mengkaji
tujuan pendidikan dasaar
3. Meneliti
kaitan antara tujuan pendidikan dasar dengan tujuan pendidikan nasional
4. Mengkaji
kegiatan-kegiatan pengajaran yang menunjang pencapaian tujuan pendidikan
nasional
1. Mengkaji
peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan pusat kebudayaan.
2. Menghayati
peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan
pusat budaya.
1. Mengkaji
jenis perbuatan belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
2. Mengkaji
prinsip-prinsip belajar.
3. Belajar
menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan belajar mengajar
1. Mengkaji
kurikulum pendidikan dasar.
2. Menelaah
buku teks pendidikan
1. Menelaah
buku pedoman khusus mata pelajaran
2. Berlatih
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan dalam buku teks dan buku
pedoman khusus
1. Mengkaji
bahan penunjang yang relevan dengan bahan mata pelajaran pendidikan dasar.
2. Mengkaji
bahan penunjang yang relevan dengan profesi guru.
1. Mengkaji
ciri-ciri tujuan pengajaran.
2. Berlatih
merumuskan tujuan pengajaran.
3. Berlatih
menetapkan tujuan pengajaran.
1. Berlatih
memilih bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang ingin
dicapai.
2. Berlatih
mengembangkan bahan pengajran yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang ingin
dicapai.
1. Mengkaji
berbagai metode pengajaran.
2. Berlatih
memilih metode mengajar yang tepat.
3. Berlatih
merancang prosedur belajar mengajar yang tepat.
1. Mengkaji
berbagai media pengajaran
2. Berlatih
memilih media pengajaran yang tepat.
3. Berlatih
membuat media pelajaran yang sederhana.
4. Berlatih
menggunakan media pengajaran.
1. Mengkaji
berbagai jenis kegunaan sumber belajar
2. Berlatih
memanfaatkan sumber belajar yang tepat.
1. Mengkaji
prinsip-prinsip pengelolaan kelas.
2. Mengkaji factor-faktor
yang mempengaruhi suasana belajar mengajar
3. Berlatih
menciptakan suasana belajar mengajar yang baik
4. Berlatih
menangani masalah pengajaran dan pengelolaan kelas.
1. Mengkaji
berbagai model tata ruang belajar.
2. Mengkaji
sarana dan prasarana kelas.
3. Berlatih
mengatur ruang belajar yang tepat.
1. Mengkaji
berbagai cara mengamati kegiatan belajar mengajar.
2. Berlatih
mengamati kegiatan belajar mengajar.
3. Mengkaji
berbagai keterampilan dasar mengajar
4. Berlatih
menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar.
5. Mempelajari
berbagai pengaturan murid dalam dalam kegiatan ebelajar mengajar.
6. Berlatih
menggunakan berbagai bentuk pengaturan murid dalam kegiatan belajar mengajar.
1. Mengkaji
konsep dasar penilaian di lembaga pendidikan dasar
2. Mengkaji
berbagai teknik penilaian.
3. Berlatih
menyusun alat penilaian.
4. Berlatih
cara mengolah dan menafsirkan data untuk menetapkan taraf pencapaian murid.
5. Berlatih
menyelenggarakan penilaian pencapaian murid.
1. Berlatih
menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar
2. Berlatih
memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar
1. Mengkaji
konsep-konsep dasar bimbingan kepada murid yang mengalami kesulitan belajar.
2. Berlatih
mengenai kesulitan belajar murid.
3. Melatih
memberikan bimbingan kepada murid yang mengalami kesulitan belajar.
1. Mengkaji anak-anak berkelainan dan berbakat khusus.
2. Berlatih mengenal anak berkelainan dan berbakat khusus
3. Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak berkelainan dan
berbakat khusus.
1. Mengkaji berbagai pekerjaan yang ada di masyarakat.
2. Menghayati peranan berbagai pekerjaan yang ada di masyarakat.
3. Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk menimbulkan pandangan
positif terhadap berbagai jenis pekerjaan dalam masyarakat
1. Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi sekolah.
2. Mengkaji pedoman administasi pendidikan dasar.
1. Berlatih membuat dan mengisi berbagai format administrasi
sekolah.
2. Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah.
1. Mengkaji struktur organisasi departemen pendidikan dan
kebudayaan.
2. Mengkaji hubungan kerja professional.
3. Berlatih menerima dan memberikan balikan.
4. Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi.
1. Mengkaji berbagai lembaga kemasyarakatan yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan yang
menunjang usaha pendidikan.
1. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang sederhana untuk
keperluan pengajaran.
2. Berlatih menyelenggrakan penelitian sederhana untuk keperluan
pengajaran
3. Membiasakan diri melakukan penelitian sederhaqna untuk
keperluan pengajaran.
|
Depdikbud (1986;3-
b
. Undang – undang nomor 14 Tahun 2005 Tentang guru dan dosen.
Dalam undang-undang ini (pasal 10
ayat 1) kompetensi guru dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Kompetensi
Pedagogik.
Kompetensi pedagogic adalah
kemampuan mengelola pembelajran peserta didik. Termasuk kedalam kemampuan ini
antara lain sub-sub kemampuan :
1.
Menata ruang kelas
2.
Menciptakan iklim kelas yang kondusif
3.
Memotifasi siswa agar bergairah belajar
4.
Memberi penguatan verbal maupun non verbal
5.
Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas kepada
siswa.
6.
Tanggap twrhadap gangguan kelas
7.
Menyegarkan jika kelas mulai lelah
2. Kompetensi
kepribadian
Kompetensi kebribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta
menjadi teladan peserta didik. Termasuk dalam kemampuan ini antara lain sub-sub
kemampuan :
1.
Beriman dan bertaqwa kepada Tuham Yang Maha esa.
2.
Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran
3.
Memahahi diri (mengetahui kelebihan dan kekurangan
dirinya).
4.
Mengembangkan diri
5.
Menunjukkan keteladanan kepada peserta didik.
6.
Menunjukkan sikap demokratis, toleran, tenggang
rasa, jujur, adil, tanggung jawab, disiplin, santun, bijaksana dan kreatif.
3. Kompetensi
social
Kompetensi social adalah
kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
peserta didik, sesame guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
sekitar. Termasuk kedalam kemampuan ini sub-sub kompetensi :
1.
Luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat
2.
Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa,
sejawat dan masyarakat.
3.
Bersikap simpatik dan empatik.
4.
Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan social.
4. Kompetensi
Profesional
Kompetensi professional adalah
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Pengertian ini
kita temui pada bagian penjelasan pasal 10 UU No 12 Tahun 2005. Barangkali
terlau sempit memberikan pengertian kompetensi professional guru seperti itu.
Dengan pengertian seperti itu akan menimbulkan kesan seolah-olah profesi guru
itu hanya memberikan layanan mengajar (pembelajaran). Pada hal pasal 1
undang-undang ini menyatakan bahwa tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Dijen Dikti memaknai kompetensi
professional guru, khususnya guru SD secara lebih luas dan lebih lengkap,
sepeti berikut.
Mwnurut Dikti (2006:7), sosok utuh kompetensi professional
guru ( dalam hali ini guru SD ) terdiri atas kemampuan :
1.
Mengenali secara mendalam peserta didik yang hendak
dilayani
2.
Menguasai bahan ilmu sumber ajaran lima mata
pelajaran di SD baik dari segi :
a.
Substansi dan metodologi bidang ilmu
b.
Pengemasan bidang ilmu menjadi bahan ajar dalam
kurukulum SD
3.
Menyelenggarakan pembelajaran ayang mendidik yang
mencakup :
a.
Merancang program pembelajaran berdasarkan
serentetan keputusan situasional
b.
Implementasi program pembelajaran termasuk
penyesuaian sambil jalan berdasarkan on-going transactional decisions berhubung
reaksi unik dari peserta didik terhadap tindakan guru.
4.
Mengembangkan kemampuan professional secara berkelanjutan.
SubUnit 2
Pembentukan
Kompetensi Profesional Guru Sd
1. Mengenal
secara mendalam peserta didik SD
a.
Tahap perkembangan seperti kita ketahui bahwa
perkembangan manusia itu berlangsung secara bertahap. Tiap-tiap perkembangan
memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Dilihat dari perkembangannya, peserta
didik SD yang berusia 6-12 tahun berada pada tahab kanak-kanak akhir (Elisabeth
Hurlock dalam Indung Abdullah Saleh, 1975 : 8 ). Sedangkan Thornburg dalam
Elida Prayitno (1991 / 1992 : 16) menyatakan bahwa peserta didik Sd berada pada
tahap kanak-kanak pertengahan tahun 6-8 tahun, kanak-kanak akhir 9-11 tahun dan
praremaja 9-13 tahun. Ciri khas pada tahab ini adalah bermain. Selain bermain
peserta didik SD juga senang explorasi. Ia suka membongkar mainannya dan
memasangnya kembali. Alat-alat permainannya yang sudah dibongkar, ada kalanya
tak mampu memasang kembali dan akibatnya mainan jadi rusak
Pemahaman
karakteristik peserta didik SD seperti tersebut diatas sangat berguna bagi guru
dalam :
1.
Menentukan kegiatan belajar siswa.
Kegiatan
belajar yang sesuai dengan karakteristik di atas adalah kegiatan belajar yang
bersifat manipulative, yaitu kegiatan yang mengubah-ubah variable belajar.
2.
Mengemas kegiatan pembelajaran sehingga menjadi
kegiatan yang menyenangkan. Belajar dengan nuansa bermain
b.
Perkembangan kognitifnya.
Menurut
Piaget dalam Elida Priyatno (1991/1992 : 50) perkembangan kognitif peserta
didik SD berada pada tahap berpikir kongkret dengan karakteristik :
1.
Peserta didik SD hanya mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang bersifat konkret (nyata), yaitu persoalan yang dapat
di inderai (dilihat, didengar, diraba, dirasa, dicium). Seserta didik SD sangat
sulit memahami sesuati yang berbeda dengan yang ia alami.
2.
Peserta didik SD lebih mudah memahami
persoalan-persoalan yang divisualkan dari pada persoalan-persoalan yang
disampaikan secara verbal.
3.
Peserta didik SD, lebih-lebih kelas awal masih
mengalami kesulitan untuk memilah pengalaman belajarnya. Ia menghayati
pengalaman belajarnya sebagai suatu totalitas ( Trisno Hadi Subroto dan Ida
Siti Herawati, 2002 : 1.10 ) pengalaman belajar itu didahayati sebagai suatu
kebulatan atau keseluruhan. Ia belum paham bahwa kebulatan (totalitas) itu
dapat dipilah pilah atas bagian-bagian.
Karakteristik
peserta didik Sd berdasarkan dengan perkembangan kognitifnya adalah:
a.
Berfikir kongkret
b.
Mudah memahami persoalan yang divisualkan
c.
Mengahayati pengalaman belajar secara holistic
terutama pada kelas-kelas awal.
c
. Tingkat kecerdasannya
a.
Dengan menggunakan tes intelegensi kecerdasan
peserta didik dapat diketahui. Untuk keperluan pendidikan data hasil tes yang
berupa indek kecerdasan (IQ) . Lester D.Crow dan Alice Crow (1963 : 156)
mengelompokkan kecerdasan manusia menjadi 9 kelompok, yaitu :
1.
Near genius or genius indek, kecerdasan 140 keatas
2.
Very superior, 130-139
3.
Superor, 120-129
4.
Above average, 110-119
5.
Normal or average 90-109
6.
Below average,
80-89
7.
Dull or borderline, 70-79
8.
Feeble minded, 50-69
9.
Imbecile, idiot, 49 kebawah
Guru
perlu mngetahui tingkat kecerdasan peserta didiknya karena kecerdasan mempunyai
andil yang besar dalam pembelajaran. Peserta didik dengan kecerdasan tinggi
akan lebih mudah menguasai bahan yang dipelajari dari peserta didik yang
kecerdasannya normal.
mengetahui kecerdasan peserta didik secara akurat,
diperlukan guru untuk :
1.
Menentukan tingkat kesukaran bahan yang akan
dipelajari peserta didik. Bahan pelajaran yang tingkat kesukarannya lebih
tinggi dari kecerdasan peserta didik akan sulit dipahami.
2.
Menentukan strategi pembelajaran yang akan ditempuh
guru. Menghadapi kelas yang rata-rata peserta didiknya cerdas tentu membutuhkan
strategi yangh berbeda jika dibandingkan dengan kelas yang rata-rata peserta
didiknya lambat belajar
d. Perkembangan sosialnya
peserta
didik Sd yang berusias 6-12 tahun oleh ahli psikolog disebut sebagai usia
berkelompok (gang age). Anak laki0laki mengelompok dengan laki-laki dan anak
perempuan mengelompok dengan perempuan. Kelompok-kelompok itu semata-mata untuk
bermain dan menyalurkan minat.
Karakteristik
perkembangan social peserta didik SD seperti tersebut diatas berguna bagi guru
untuk merancang kegiatan belajar apa yang akan dilakukan siswa. Kegiatan
seperti kerja kelompok, tugas-tugas kelompok, diskusi kelompok merupakan
kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan karakteristik diatas.
e . persepsi yang dimiliki
persepsi
yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan pola-pola kehidupan masyarakat
dimana ia tinggal. Anak yang tinggal di lingkungan masyarakat nelayan, akan
memiliki persepsi yang baik tentang jenis-jenis ikan, musim ikan, penangkapan
ikan, pengawetan ikan dan sebagainya. Begitu pula yang hidup dalam masyarakat pedagang, akan
memiliki persepsi yang baik tentang jual beli, untung rugi dan lain-lain. Guru
perlu memiliki persepsi yang dimiliki peserta didik dan memanfaatkannya untuk
mengemas bahan pelajaran yang akan dipelajari siswa. Bahan yang dikemas sesuai
dengan persepsi peserta didik akan lebih mudah dafamai dan dikuasai.
f.
Kemampuan awal prasyarat
sebelum
mempelajarkan peserta didik dengan pokok bahasan tertentu, guru perlu memeriksa
apakah siswa sudah memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mempelajari pokok
bahasan yang akan diajarkan guru. Terutama dalam pelajaran matematika,
pemeriksaan kemampuan awal peserta didik mempunyai arti yang sangat penting
karena materi matematika itu sudah tersusun rapi dari yang sederhana sampai
yang komplek, dari yang mudah hingga yang sulit.
Pemeriksaan
kemampuan awal peserta didik bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik
sudah memiliki prasyaratnya atau belum. Jika sudah, guru dapat langsung
membelajarkan peserta didik dengan pokok bahasan yang telah disiapkan. Tetapi
jika peserta didik belum menguasai prasyaratnya, maka prasyarat itu diperkuat
terlebih dahulu. Sebab jika tidak kegagalan akan terjadi.
2 .
Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran lima mata pelajaran di SD
Dengan cara sederhana dapat
dikatakan guru SD wajib menguasai bahan ajaran bahasa Indonesia, matematika,
IPA, IPS dan PPKN
Kemampuan
menguasai bahan ajaran itu mencakup :
a.
Menguasai substansi bahan ajaran
Substansi
bahan ajaran adalah bagian penting dari bahan ajaran itu. Missal bahan ajaran :
pengukuran luas bangun persegi panjang. Substansi bahan ajaran itu adalah luas
persegi panjang, sama dengan panjang kali lebar. Soal bentuk-bentuk persegi
panjang, yang diukur luasnya, bukanlah substansi bahan ajar tersebut
b.
Menguasai metodologi bidang ilmu
Sub
kompetensi ini menghendaki guru menguasai cara mengajarkannya bahan ajaran itu
kepada peserta didik. Termasuk didalamnya kemampuan memiliki memilih metode
yang tepat untuk tiap tiap bahan ajaran.
c.
Menguasai pengemasan bidang ilmu menjadi bahan ajar
Sub
kompetensi ini menghendaki guru memiliki kemampuan mengemas bahan ajar.
Mengemas bahan ajar mengandung arti mengolah, memaknai bahan ajar tersebut
sehin gga menjadi sajian yang mengundang selera peserta didik untuk mempelajari
dan menguasainya
3.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Pembelajaran
yang mendidik tidak hanya mempunyai makna mentransfer pengetahuan, sikap dan
keterampilan kepada peserta didk, tetapi lebih dari itu.
a.
Perancangan program pembelajaran
Sub kompetensi ini
meliputi perancangan program tahunan, program semester, silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b.
Implementasi program pembelajaran
Sub kompetensi ini
menuntut guru untuk menguasai sejumlah kemampuasn, seperti kemampuan :
1.
Menata ruang kelas
2.
Memotivasi siswa
3.
Membuat kaitan antar bahan ajar
4.
Menjelaskan bahan ajaran
5.
Mengajukan pertanyaan kepaada peserta didik
6.
Menuntun siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan
guru
7.
Memberikan acuan
8.
Memberi variasi
9.
Memberi penguatan
10. Mengelola
kelas
11. Memberi
petunjuk yang jelas
12. Membimbing
diskusi kelompok
13. Melakukan
supervise pembelajaran
14. Menutup
pelajaran
c.
Meng-ases proses dan hasil pembelajaran
Termasuk dalam sub
kompetensi ini adalah kemampuan kemampuan :
1.
Membuat kisi-kisi tes
2.
Menyusun soal tes
3.
Mengadministrasikan
4.
Menganalisa butir soal
5.
Merevisi butir soal
6.
Membuat alat penilaian non tes
7.
Menentukan nilai peseta didik
d.
Menggunakan hasil asesmen terhadap proses dan hasil
pembelajaran dalam rangka perbaikan pengelolaan pembelajaran secara
berkelanjutan.
Sub kompetensi ini
menghendaki guru menguasai kemampuan :
1.
Menganalisis hasil evaluasi
2.
Menentukan peserta didik yang sudah tuntas dan belum
tuntas
3.
Menentukan factor penyebab ketidaktuntasan belajar
siswa
4.
Menyusun program perbaikan dan peng-kayaan
5.
Melaksanakan pembelajaran remedial
4.
Mengembangkan kemampuan professional secara
berkelanjutan.
Sebagai guru
hendaknya selau meningkatkan kadar keprofesionalan yang sudah dimiliki,
sehingga penampilan guru dari hari ke hari semakin professional bukan
sebaliknya
1 komentar:
tetap berkarya ....
https://catatanbiruputih.blogspot.com/
https://semogadimudahkan.blogspot.com/
Posting Komentar