Selasa, 05 November 2013

Konsep Dasar Musik

Musik merupakan salah satu jenis seni yang cukup tua umurnya, musik hadir bersamaan dengan saat pertama kali orang mampu mendengarkan danmengeluarkan bunyi. Bagi anak-anak bunyi merupakan sarana komunikasi pertama yang digunakan ketika mereka belum bisa berbicara. Melalui perbedaan bunyi pula anak mencoba mengidentifikasi orang-orang disekitarnya.
Perkembangan saat ini bahkan menunjukkan proses pendidikan menggunakan musik sejak anak masih berada dalam kandungan. Lagu-lagu klasik diyakini olehbeberapa ahli dapat meningkatkan kecerdasan anak apabila diperdengarkan saatanak masih berada dalam kandungan. Menyadari peran musik dalam kehidupan anak-anak inilah salah satu yang mendasari penggunaannya dalam pendidikan. Sebagai seorang guru saudara diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi emosi dan kecerdasan siswa melalui seni musik. Untuk itu dalam sub unit ini saudara akanmendapatkan informasi mengenai dasar-dasar musik yang sangat bermanfaat bagi saudara dalam memahami peran seni musik dalam kehidupan anak dan implemantasinya kelak dalam pembelajaran di sekolah.
A. Pengertian Seni Musik
Seni Musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai media, ditinjau dari sumber bunyinya, bahannya dan cara memainkannya. Bahkan alat yang digunakan ada yang di tala maupun tidak. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan antara musik yang satu dengan lainnya. Ada musik yang dibuat dengan mengeksplorasi sumber bunyi yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia, seperti; tepuk tangan, bersiul, suara mulut, dan sebagainya, tetapi adapula yang menggunakan alat-alat lainnya seperti; batu, bambu, kayu, logam, dan sebagainya, dan adapula yang menggunakan alat-alat musik yang sengaja dibuat baik secara tradisional maupun menggunakan teknologi canggih, seperti; gamelan, angklung, rebana, piano, gitar, biola, flute, saxophone, Trompet dan sebagainya.
Dengan banyaknya alat yang digunakan sebagai sumber bunyi, maka karya-karya musik yang dihasilkanpun sangat beraneka ragam baik dilihat dari alat-alat musik yang digunakannya maupun komposisi musik yang dihasilkannya.
B. Fungsi Musik
Sejak dahulu hingga sekarang musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Musik senantiasa hadir setiap saat kapan pun manusia membutuhkannya. Musik bukan hanya milik si kaya atau si miskin, tetapi musik adalah milik semua orang. Musik juga tidak hanya diperlukan oleh orang-orang tertentu, karena musik milik semua orang dan diperlukan oleh siapapun yang hidup di dunia ini. Setiap musik pasti memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Fungsi tersebut sesuai dengan keinginan dari para pencipta atau masyarakat pemiliknya. Dari sejumlah musik yang tersebar di daerah, dilihat dari fungsi dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian, yaitu; (1) musik sebagai media ekspresi; (2) musik sebagai hiburan; (3) sebagai media upacara; dan (4) musik sebagai media komersial; (5) musik sebagai media untuk mengiringi tarian.
1. Musik sebagai media ekspresi
Bagi para seniman, seni adalah merupakan satu-satunya media yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengungkapkan ekspresi yang ada di dalam dirinya. Seniman tari mengungkapkannya melalui gerak, Pelukis mengungkapkannya dalam bidang karya lukis, begitupun dengan seniman dalam bidang seni musik. Pemusik (musikus) menjadikan musik sebagai satu-satunya alat untuk mencurahkan berbagai ekspresi yang dimilikinya. Karya-karya musik hasil curahan ekspresi para musikus tersebut, ada yang berbentuk musik vokal, instrumental, dan ada pulayang merupakan campuran antara vokal dan instrumen. Disamping sebagai media ekspresi musik juga berfungsi sebagai media untuk menunjukkan eksistensi diri senimannya. Untuk menunjukkan eksistensinya ini seorang pemusik dapat saja menyanyikan atau memainkan lagu ciptaan orang atau musisi lain. Dengan demikian sebagai media ekspresi, musik tidak saja berfungsi bagi penciptanya tetapi juga bagi orang lain yang memainkan atau menyanyikannya.
2. Musik sebagai media hiburan
Bagi masyarakat, musik-musik yang merupakan hasil karya cipta para seniman itu dapat memberikan hiburan di sela-sela kesibukannya sehari-hari. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk dapat mendengarkan musik, ada yang sengaja nonton pagelaran musik di gedung-gedung pertunjukan, ada yang hanya nonton pertunjukan musik pada acara-acara hajatan, ada yang hanya mendengarkan melalui siaran di radio, dan ada pula yang menyaksikan tayangan-tayangan musik dari siaran televisi.
Setiap orang memiliki selera yang berbeda dalam memilih musiknya sebagai hiburan, ada yang suka dangdut, pop, jazz, dan ada pula yang suka dengan musik-musik tradisional, seperti Calung, Angklung, Klenengan, Degung, saluang, dan sebagainya. Ekspresi yang diberikan oleh setiap penonton dalam menyaksikan pertunjukan pun berbeda-beda, ada yang menunjukannya dengar cara berjoged, ada yang hanya menggerak-gerakan telunjuk tangannya, kepala, kaki, dan ada pula yang hanya diam terpaku sambil menikmati alunan musik yang di dengarnya. Sebagai media hiburan, musik juga berfungsi sebagai saran untuk terapi atau pengobatan. Tekanan pekerjaan, lingkungan belajar, masalah rumah tangga dan sebagainya dapat dinetralisir dengan memainkan, mendengarkan musik atau menyanyikan lagu-lagu tertentu.
3. Musik sebagai media upacara
Musik-musik yang berkembang di masyarakat, selain memiliki fungsi untuk memberikan hiburan kepada masyarakat penggemarnya, ada pula musik-musik yang khusus diciptakan untuk kebutuhan upacara yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Jika di daerah Jawa Tengah terdapat Gamelan Sekaten yang biasa dibunyikan pada acara Maulid Nabi untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhamad S AW, maka di Jawa Barat pun ada musik Jentreng yang biasa dibunyikan pada setiap upacara panen padi. Musik-musik yang memiliki fungsi seperti ini banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia, baik di Bali, Sumatera utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua/Irian Jaya, dan sebagainya. Fungsi musik sebagai media upacara diperuntukan bagi sesuatu yang diupacarakan. Fokus yang diupacarakan itu bisa ditujukan kepada Tuhan, para Dewa-Dewi, roh Nenek Moyang, roh halus, dan sebagainya.
4. Musik sebagai media komersial
Bagi para seniman, kegiatan bermusik bukanlah hanya kegiatan untuk menyalurkan bakat dan hobbinya di dalam bidang musik, tetapi juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan,bahkan ada pula orang-orang yang mata pencahariannya dalam bidang seni musik baik sebagai pencipta maupun pemain. Jika mereka mereka menciptakan musik untuk dijual baik dalam bentuk rekaman kaset, CD, maupun yang lainnya, mereka akan mendapatkan uang dari hasil penjualan karya yang diciptakannya itu. Begitu pula jika mereka dipanggil untuk memainkan musik pada acara-acara tertentu, seperti pada acara hajatan dan sebagainya, maka mereka akan diberi imbalandalam bentuk uang. Besarnya imbalan yang diterima, biasanya tergantung kepada hasil kompromi antara sipenanggap dengan pihak seniman. Bagi seniman imbalan yang diperoleh dari hasil memainkan musik tersebut dapat dijadikan mata pencaharian dalam kehidupannya sehari-hari. Musik sebagai media komersil ini termasuk juga jenis-jenis musik yang digunakan untuk menyertai promosi produk atau iklan di media elektronik. Karena sifatnya yang mengikuti iklan media elektronik yaitu diperdengarkan berkali-kali, maka seringkali musik atau lagu yang menyertai iklan ini cepat menjadi akrab dengan pendengarnya.
5. Musik sebagai iringan tari
Jika kalian sering melihat pertunjukan tari, maka di dalam pertunjukan tari tersebut ada unsur musik yang khusus diciptakan untuk mendukung gerakgerak tari yang dipertunjukan. Untuk kepentingan pertunjukan tari tersebut, musik harus benar-benar menyesuaikan dengan gerak-gerak yang diciptakan dalam tari. Tari memang tidak bisa dilepaskan dari unsur musik, karena tari tanpa musik seperti sayur tanpa garam.
6. Musik sebagai media pendidikan
Sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Musik misalnya, digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kecintaan
siswa terhadap tanah air melalui lagu-lagu perjuangan. Memperdengarkan lagiu dari berbagai daerah juga dapat digunakan untuk pendidikan siswa dalam hal menanamkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama. Siswa menghargai perbedaan budaya melalui berbagai varian musik yang diperdengarkan. Dalam pendidikan, musik juga dapat digunakan sebagai sarana pengembangan diri siswa. Keberanian untuk mencipta lagu dan menampilkannya dihadapan publik sekolah dapat meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa.
C. Teori Dasar Musik
Musik sama halnya dengan yang lain yang sering kita jumpai, seperti motor, komputer, radio, televisi dan sebagainya yang di dalamnya terdiri dari beberapa unsur yang saling berkaitan. Jika satu unsur saja tidak berfungsi, maka itu akan sangat mengganggu terhadap unsur lainnya. Musik apa pun yang kita dengar baik tradisional maupun nontradisional, tentu saja memiliki sejumlah unsur yang saling mendukung antara satu dengan lainnya. Unsur-unsur itu dibuat menjadi satu kesatuan dalam bentuk komposisi musik yang tidak dapat dipisahkan, sehingga membentuk sebuah karya musik yang siap untuk dinikmati. Penjelasan mengenai unsur-unsur musik ini bisa dijumpai dalam teori musik. Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, ritme, melodi, harmoni, dan notasi
1. Suara
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
2. Nada
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut.
3. Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan
dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).
4. Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi
dalam akord-akord tersebut).
5. Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada
dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat
terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio).
Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
6. Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.
RANGKUMAN
Seni Musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai media, ditinjau dari sumber bunyinya, bahannya dan cara memainkannya. Ada musik yang dibuat dengan mengeksplorasi sumber bunyi yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia, seperti; tepuk tangan, bersiul, suara mulut, dan sebagainya, tetapi adapula yang menggunakan alat-alat lainnya seperti; batu, bambu, kayu, logam, dan sebagainya, dan adapula yang menggunakan alat-alat musik yang sengaja dibuat baik secara tradisional maupun menggunakan teknologi canggih, seperti; gamelan, angklung, rebana, piano, gitar, biola, flute, saxophone, Trompet dan sebagainya.
Setiap musik pasti memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Fungsi tersebut sesuai dengan keinginan dari para pencipta atau masyarakat pemiliknya. Dari sejumlah musik yang tersebar di daerah, dilihat dari fungsi dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian, yaitu; (1) musik sebagai media ekspresi; (2) musik sebagai hiburan; (3) sebagai media upacara; dan (4) musik sebagai media komersial; (5) musik sebagai media untuk mengiringi tarian dan (6). Musik sebagai media pendidikan.Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, ritme, melodi, harmoni, dan notasi

0 komentar:

Posting Komentar