Musik
merupakan salah satu jenis seni yang cukup tua umurnya, musik hadir bersamaan
dengan saat pertama kali orang mampu mendengarkan danmengeluarkan bunyi. Bagi
anak-anak bunyi merupakan sarana komunikasi pertama yang digunakan ketika mereka
belum bisa berbicara. Melalui perbedaan bunyi pula anak mencoba
mengidentifikasi orang-orang disekitarnya.
Perkembangan saat ini bahkan menunjukkan proses pendidikan menggunakan musik sejak anak masih berada dalam kandungan. Lagu-lagu klasik diyakini olehbeberapa ahli dapat meningkatkan kecerdasan anak apabila diperdengarkan saatanak masih berada dalam kandungan. Menyadari peran musik dalam kehidupan anak-anak inilah salah satu yang mendasari penggunaannya dalam pendidikan. Sebagai seorang guru saudara diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi emosi dan kecerdasan siswa melalui seni musik. Untuk itu dalam sub unit ini saudara akanmendapatkan informasi mengenai dasar-dasar musik yang sangat bermanfaat bagi saudara dalam memahami peran seni musik dalam kehidupan anak dan implemantasinya kelak dalam pembelajaran di sekolah.
Perkembangan saat ini bahkan menunjukkan proses pendidikan menggunakan musik sejak anak masih berada dalam kandungan. Lagu-lagu klasik diyakini olehbeberapa ahli dapat meningkatkan kecerdasan anak apabila diperdengarkan saatanak masih berada dalam kandungan. Menyadari peran musik dalam kehidupan anak-anak inilah salah satu yang mendasari penggunaannya dalam pendidikan. Sebagai seorang guru saudara diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi emosi dan kecerdasan siswa melalui seni musik. Untuk itu dalam sub unit ini saudara akanmendapatkan informasi mengenai dasar-dasar musik yang sangat bermanfaat bagi saudara dalam memahami peran seni musik dalam kehidupan anak dan implemantasinya kelak dalam pembelajaran di sekolah.
A. Pengertian Seni Musik
Seni Musik
adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai media, ditinjau
dari sumber bunyinya, bahannya dan cara memainkannya. Bahkan alat yang
digunakan ada yang di tala maupun tidak. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan
antara musik yang satu dengan lainnya. Ada musik yang dibuat dengan
mengeksplorasi sumber bunyi yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia, seperti;
tepuk tangan, bersiul, suara mulut, dan sebagainya, tetapi adapula yang
menggunakan alat-alat lainnya seperti; batu, bambu, kayu, logam, dan
sebagainya, dan adapula yang menggunakan alat-alat musik yang sengaja dibuat
baik secara tradisional maupun menggunakan teknologi canggih, seperti; gamelan,
angklung, rebana, piano, gitar, biola, flute, saxophone, Trompet dan
sebagainya. Dengan banyaknya alat yang digunakan sebagai sumber bunyi, maka karya-karya musik yang dihasilkanpun sangat beraneka ragam baik dilihat dari alat-alat musik yang digunakannya maupun komposisi musik yang dihasilkannya.
B. Fungsi Musik
Sejak
dahulu hingga sekarang musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Musik senantiasa hadir setiap saat kapan pun manusia membutuhkannya. Musik
bukan hanya milik si kaya atau si miskin, tetapi musik adalah milik semua
orang. Musik juga tidak hanya diperlukan oleh orang-orang tertentu, karena
musik milik semua orang dan diperlukan oleh siapapun yang hidup di dunia ini.
Setiap musik pasti memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan
lainnya. Fungsi tersebut sesuai dengan keinginan dari para pencipta atau
masyarakat pemiliknya. Dari sejumlah musik yang tersebar di daerah, dilihat
dari fungsi dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian, yaitu; (1) musik sebagai
media ekspresi; (2) musik sebagai hiburan; (3) sebagai media upacara; dan (4)
musik sebagai media komersial; (5) musik sebagai media untuk mengiringi tarian.
1.
Musik sebagai media ekspresi
Bagi para seniman, seni adalah
merupakan satu-satunya media yang dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengungkapkan ekspresi yang ada di dalam dirinya. Seniman tari mengungkapkannya
melalui gerak, Pelukis mengungkapkannya dalam bidang karya lukis, begitupun
dengan seniman dalam bidang seni musik. Pemusik (musikus) menjadikan musik
sebagai satu-satunya alat untuk mencurahkan berbagai ekspresi yang dimilikinya.
Karya-karya musik hasil curahan ekspresi para musikus tersebut, ada yang
berbentuk musik vokal, instrumental, dan ada pulayang merupakan campuran
antara vokal dan instrumen. Disamping sebagai media ekspresi musik juga
berfungsi sebagai media untuk menunjukkan eksistensi diri senimannya. Untuk
menunjukkan eksistensinya ini seorang pemusik dapat saja menyanyikan atau
memainkan lagu ciptaan orang atau musisi lain. Dengan demikian sebagai media
ekspresi, musik tidak saja berfungsi bagi penciptanya tetapi juga bagi orang
lain yang memainkan atau menyanyikannya.
2.
Musik sebagai media hiburan
Bagi masyarakat, musik-musik yang
merupakan hasil karya cipta para seniman itu dapat memberikan hiburan di
sela-sela kesibukannya sehari-hari. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh
masyarakat untuk dapat mendengarkan musik, ada yang sengaja nonton pagelaran
musik di gedung-gedung pertunjukan, ada yang hanya nonton pertunjukan musik
pada acara-acara hajatan, ada yang hanya mendengarkan melalui siaran di radio,
dan ada pula yang menyaksikan tayangan-tayangan musik dari siaran televisi.
Setiap
orang memiliki selera yang berbeda dalam memilih musiknya sebagai hiburan, ada
yang suka dangdut, pop, jazz, dan ada pula yang suka dengan musik-musik
tradisional, seperti Calung,
Angklung, Klenengan, Degung, saluang, dan sebagainya. Ekspresi yang diberikan
oleh setiap penonton dalam menyaksikan pertunjukan pun berbeda-beda, ada yang
menunjukannya dengar cara berjoged, ada yang hanya menggerak-gerakan telunjuk
tangannya, kepala, kaki, dan ada pula yang hanya diam terpaku sambil menikmati
alunan musik yang di dengarnya. Sebagai media hiburan, musik juga berfungsi
sebagai saran untuk terapi atau pengobatan. Tekanan pekerjaan, lingkungan
belajar, masalah rumah tangga dan sebagainya dapat dinetralisir dengan
memainkan, mendengarkan musik atau menyanyikan lagu-lagu tertentu.
3.
Musik sebagai media upacara
Musik-musik yang berkembang di
masyarakat, selain memiliki fungsi untuk
memberikan hiburan kepada masyarakat penggemarnya, ada pula musik-musik yang
khusus diciptakan untuk kebutuhan upacara yang biasa dilakukan oleh masyarakat.
Jika di daerah Jawa Tengah terdapat Gamelan
Sekaten yang biasa
dibunyikan pada acara Maulid Nabi untuk memperingati hari kelahiran Nabi
Muhamad S AW, maka di Jawa Barat pun ada musik Jentreng yang biasa dibunyikan pada setiap
upacara panen padi. Musik-musik yang memiliki fungsi seperti ini banyak
tersebar di berbagai daerah di Indonesia, baik di Bali, Sumatera utara,
Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua/Irian Jaya, dan sebagainya.
Fungsi musik sebagai media upacara diperuntukan bagi sesuatu yang diupacarakan.
Fokus yang diupacarakan itu bisa ditujukan kepada Tuhan, para Dewa-Dewi, roh
Nenek Moyang, roh halus, dan sebagainya.
4.
Musik sebagai media komersial
Bagi
para seniman, kegiatan bermusik bukanlah hanya kegiatan untuk menyalurkan bakat
dan hobbinya di dalam bidang musik, tetapi juga dapat dijadikan sebagai salah
satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan,bahkan
ada pula orang-orang yang mata pencahariannya dalam bidang seni musik baik
sebagai pencipta maupun pemain. Jika mereka mereka menciptakan musik untuk
dijual baik dalam bentuk rekaman kaset, CD, maupun yang lainnya, mereka akan
mendapatkan uang dari hasil penjualan karya yang diciptakannya itu. Begitu pula
jika mereka dipanggil untuk memainkan musik pada acara-acara tertentu, seperti
pada acara hajatan dan sebagainya, maka mereka akan diberi imbalandalam bentuk
uang. Besarnya imbalan yang diterima, biasanya tergantung kepada hasil kompromi
antara sipenanggap dengan pihak seniman. Bagi seniman imbalan yang diperoleh
dari hasil memainkan musik tersebut dapat dijadikan mata pencaharian dalam
kehidupannya sehari-hari. Musik sebagai media komersil ini termasuk juga
jenis-jenis musik yang digunakan untuk menyertai promosi produk atau iklan di
media elektronik. Karena sifatnya yang mengikuti iklan media elektronik yaitu
diperdengarkan berkali-kali, maka seringkali musik atau lagu yang menyertai
iklan ini cepat menjadi akrab dengan pendengarnya.
5. Musik sebagai iringan tari
Jika
kalian sering melihat pertunjukan tari, maka di dalam pertunjukan tari tersebut
ada unsur musik yang khusus diciptakan untuk mendukung gerakgerak tari yang
dipertunjukan. Untuk kepentingan pertunjukan tari tersebut, musik harus
benar-benar menyesuaikan dengan gerak-gerak yang diciptakan dalam tari. Tari
memang tidak bisa dilepaskan dari unsur musik, karena tari tanpa musik seperti
sayur tanpa garam.
6.
Musik sebagai media pendidikan
Sebagai
media pendidikan, musik digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Musik
misalnya, digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kecintaan
siswa
terhadap tanah air melalui lagu-lagu perjuangan. Memperdengarkan lagiu dari
berbagai daerah juga dapat digunakan untuk pendidikan siswa dalam hal
menanamkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama. Siswa
menghargai perbedaan budaya melalui berbagai varian musik yang
diperdengarkan. Dalam pendidikan, musik juga dapat digunakan sebagai sarana
pengembangan diri siswa. Keberanian untuk mencipta lagu dan menampilkannya
dihadapan publik sekolah dapat meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri
siswa.
C. Teori Dasar Musik
Musik sama
halnya dengan yang lain yang sering kita jumpai, seperti motor, komputer,
radio, televisi dan sebagainya yang di dalamnya terdiri dari beberapa unsur
yang saling berkaitan. Jika satu unsur saja tidak berfungsi, maka itu akan sangat
mengganggu terhadap unsur lainnya. Musik apa pun yang kita dengar baik
tradisional maupun nontradisional, tentu saja memiliki sejumlah unsur yang
saling mendukung antara satu dengan lainnya. Unsur-unsur itu dibuat menjadi
satu kesatuan dalam bentuk komposisi musik yang tidak dapat dipisahkan,
sehingga membentuk sebuah karya musik yang siap untuk dinikmati. Penjelasan
mengenai unsur-unsur musik ini bisa dijumpai dalam teori musik. Teori musik
merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini
mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah
musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang
dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, ritme, melodi,
harmoni, dan notasi
1.
Suara
Teori
musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana
suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara
biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan
dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan
dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama
suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
2.
Nada
Suara
dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu
menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap
tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval.
Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling
lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik.
Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya
tersebut.
3.
Ritme
Ritme
adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok
ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan
dalam
birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada
tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).
4.
Melodi
Melodi
adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan
sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian
akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi
dalam
akord-akord tersebut).
5.
Harmoni
Harmoni
secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada
dengan
tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat
terjadi
bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio).
Harmoni
yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya
disebut akord.
6.
Notasi
Notasi
musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi
nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara
horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk
nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.
RANGKUMAN
Seni Musik
adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai media, ditinjau
dari sumber bunyinya, bahannya dan cara memainkannya. Ada musik yang dibuat
dengan mengeksplorasi sumber bunyi yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia,
seperti; tepuk tangan, bersiul, suara mulut, dan sebagainya, tetapi adapula
yang menggunakan alat-alat lainnya seperti; batu, bambu, kayu, logam, dan
sebagainya, dan adapula yang menggunakan alat-alat musik yang sengaja dibuat
baik secara tradisional maupun menggunakan teknologi canggih, seperti; gamelan,
angklung, rebana, piano, gitar, biola, flute, saxophone, Trompet dan
sebagainya.
Setiap
musik pasti memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
Fungsi tersebut sesuai dengan keinginan dari para pencipta atau masyarakat
pemiliknya. Dari sejumlah musik yang tersebar di daerah, dilihat dari fungsi
dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian, yaitu; (1) musik sebagai media
ekspresi; (2) musik sebagai hiburan; (3) sebagai media upacara; dan (4) musik
sebagai media komersial; (5) musik sebagai media untuk mengiringi tarian dan
(6). Musik sebagai media pendidikan.Teori musik merupakan cabang ilmu yang
menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan
penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan
antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam teori
musik mencakup misalnya suara, nada, ritme, melodi, harmoni, dan notasi.
0 komentar:
Posting Komentar