A.
LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Masing – masing layanan bimbingan
dan konseling menyangkut berbagai materi
yang termuat didalam keempat bidang
bimbingan, yaitu bimbingan pribadi sosial, belajar, dan karier.
1.
Layanan
Orientasi dan Informasi
Layanan orientasi dan informasi kelas I dan II SD terutama sekali diselanggarakan terhadap orang tua itu
memahami kondisi dan tuntutan sekolah. Dengan pemahaman seperti itu orang tua
diharapkan akan bekerja sama dan membantu sekolah demi keberhasilan pendidikan
anak – anak mereka.
a.
Materi
Layanan Orientasi dan Informasi
Materi layanan orientasi dan informasi di kelas –kelas rendah SD
itu terutama adalah :
1)
Materi
bimbingan pribadi
a)
Informasi
tentang fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada disekolah dan tuntutan
sekolah akan kegiatan ibadah anak – anak;
b)
Informasi
tentang hak dan kewajiban siswa SD karena anak masih amat tergantung dengan
orang tua, maka hak dan kewajiban ini pada umumnya dilimpahkan kepada orang
tua,
c)
Informasi
tentang tuntutan akan kebersihan dan
kesehatan, seperti pakaiaan seragam dan kebersihannya, makan pagi dan jajan
disekolah, buang air, dsb.
2)
Materi
bimbingan social
a)
Informasi
tentang peraturan tata tertib sekolah, seperti disiplin mengikuti pelajaran,
upacara bendera, masuk dan keluar kelas, dsb.
b)
Informasi
tentang tata pergaulan dan hubungan social, misalnya: bagaimana mengucapkan
salam, menyapa guru, meminta izin melakukan sesuatu, mengucapkan terima kasih,
meminta maaf dsb.
c)
Informasi
tentang kebiasaan saling menyanyangi dan saling membantu.
d)
Inforamasi
tentang kebiasaan antri secara tertib
e)
Informasi
tentang adanya kegiatan ekstra kurikuler yang menunjang pengembangan social
siswa, seperti Kepramukaan, dan bagaimana mengikuti kegiatan tersebut.
3)
Materi
bimbingan belajar
a)
Informasi
tentang kurikulum SD, yang meliputi:
·
Tujuan
pendidikan SD.
·
Mata
pelajaran di SD.
·
Sistem
dan pendekatan proses belajar, baik
dikelas maupun diluar
·
kelas
( dirumah).
·
System
ulangan , penilaiaan, rapor, dan kenaikan kelas
·
Pelayanan
bimbingan dan koseling yang ada disekolah.
b)
Informasi
tentang jam belajar disekolah.
c)
Informasi
tentang fasilitas belajar yang ada disekolah, seperti perpustakaan, sarana olah
raga.
d)
Informasi
tentang kegiatan belajar yang dituntut dari siswa.
e)
Informasi
tentang perlunya pengembangan kreativitas anak.
f)
Informasi
tentang peranan orang tua membantu anak belajar (dirumah).
4)
Materi
bimbingan karier
a)
Gambaran
tentang perlu bekerja untuk menacari nafkah.
b)
Penghargaan
terhadap segenap jenis pekerjaan.
c)
Gambaran
tentang orang – orang yang rajin bekerja dan hasil – hasil yang mereka peroleh.
b.
Pelaksanaan
Layanan Orientasi dan Informasi
Layanan orientasi dan informasi diberikan kepada orangtua
diselenggarakan melalui pertemuan langsung antara para orangtua dengan guru
kelas. Minimal pada setiap awal semester; sedangkan yang langsung diberikan
kepada siswa dapat dilakukan melalui berbagai cara dan / bentuk kegiatan :
1)
Dalam
kegiatan diluar kelas, seperti dalam upacara, ketika berbaris hendak memasuki
ruang kelas, ketika menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler, dsb.
2)
Dalam
kegiatan dikelas, seperti pengaturan tempat duduk dengan tertib, berdoa sebelum
mulai pelajaran, mengikuti pelajaran, cara yang baik bertanya kepada guru,
menjawab pertannyaan kawan dan merespon secara baik jawaban kawan, memakai alat
– alat belajar, dsb.
3)
Dalam
penyelenggaraan mata pelajaran tertentu, seperti tata cara pergaulan
diinfusikan kedalam pelajaran Pkn, Bahasa Indonesia; gambaran tentang perlunya
bekerja diinfusikan kedalam pelajaran Bahasa Indonesia, IPS yang menyangkut
lingkungan sosial, berhitung, dsb.
4)
Dalam
kesempatan khusus yang sengaja diadakan oleh guru, seperti penjelasan tentang
kegiatan belajar sehari – hari, pekerjaan rumah, tugas – tugas piker harian,
dsb.
5)
Dalam
kesempatan insidential kepada siswa tertentu tentang sesuatu hal yang timbul
waktu itu, seperti mengucapkan salam, cara memasuki ruangan, kerapihan dan
kebersihan pakaian, memakai kamar kecil, dsb. (cara – cara dan bentuk kegiatan
tersebut bervariasi dan dimodifikasi sesuai dengan materi bimbingan yang
diberikan dan kondisi yang ada pada waktu
itu).
6)
Informasi
berisi materi bimbingan karier dapat diberikan melalui cerita baik secara lisan
maupun tulisan.
2.
Layanan
Penempatan/Penyaluran
Layanan penempatan / penyaluran diselenggarakan untuk melayani
siswa sesuai dengan potensi, bakat, minat, serta kondisi pribadinya. Dalam
kelompok belajar misalnya, para siswa dikelompokkan sesuai dengan kecepatan
belajarnya, didalam kelas, para siswa ada yang didudukkan dibelakang, didepan,
disamping kiri atau kanan, berdampingan dengan si A dan si B, dan seterusnya.
a.
Materi
Layanan Penempatan/Penyaluran
Materi – materi dalam layanan penempatan /penyaluran untuk para
siswa kelas I dan II SD meliputi pokok berikut :
1)
Materi
bimbingan pribadi
a)
Penempatan
siswa pada posisi duduk didalam kelas dengan memperhatikan jenis kelamin, besar
badan, kemampuan melihat dan mendengar, keberanian dan “ keagresifan”, dan
karekteristik prinadi lainnya. Posisi duduk ini hendaknnya setiap kali (
minimal setiap semester) di ubah.
b)
Penempatan
/penyaluran siswa kedalam kelompok dengan mempertimbangkan kecepatan belajar,
misalnya ada kelompok “cepat”,”sedang”, dan “lambat”. ( Untuk keperluan lain
dapat pula dibentuk “ kelompok campuran” agar siswa yang pandai dapat membantu
siswa yang kurang pandai).
c)
Penempatan/penyaluran
siswa dalam kelompok mempertimbangkan minat siswa, seperti kelompok untuk
kegiatan keagamaan ( misalnya belajar mengaji), kepramukaan, keseniaan, olah
raga, dsb.
2)
Materi
bimbingan sosial
a)
Penempatan/penyaluran
siswa dalam kelompok untuk membinan kerja sama dan setia kawan, seperti
kegiatan gotong royong, piket harian, menjenguk kawan sakit, belajar memahami
lingkungan sekitar, dsb.
b)
Penempatan
secara khusus siswa yang mengalami keterlambatan atau penyimpangan sosial atau
rendah diri dalam kelompok yang secara khusus dibentuk untuk membantu
pengembangan kemampuan sosial siswa tersebut.
3)
Materi
bimbingan belajar
a)
Penempatan
siswa kedalam kelompok belajar dengan mempertimbangkan materi program pengayaan
dan pengajaran perbaikan yang diperlukan siswa.
b)
Penempatan
siswa kedalam kelompok belajar yang secara bersama – sama mempergunakan alat
dan bahan belajar yang sama ( misalnya satu buku dipakai bersama –sama oleh
lima orang siswa).
4)
Materi
bimbingan karier
Untuk kelas I dan II belum ada layanan penempatan/ penyaluran dalam
bimbingan karier).
b.
Pelaksanaan
Layanan Penempan/Penyaluran
Layanan penempatan/penyaluran tersebut secara langsung dilaksanakan
oleh guru kelas, baik untuk kegiatan – kegiatan siswa didalam kelas maupun di
luar kelas. Penempatan /penyaluran siswa pada satu posisi, kelompok atau
kegiatan tertentu tidak harus berlaku untuk waktu yang lama melainkan sesuai
kepentingan dilakukan penempatan/ penyaluran tersebut. Sesuai dengan
kepentingannya penempetan/penyaluran itu sewaktu – waktu dapat diubah/ditukar.
3.
Layanan
Pembelajaran
Layanan pembelajaran bermaksud mengembangkan sikap dan kebiasaaan
belajar siswa serta meninggkat seoptimal mungkin hasil belajar mereka. “
Belajar” disini dimaksudkan tidak semata – mata pelajaran saja, melainkan
menyangkut pengembangan keseluruh pribadi masing – masing siswa secara utuh.
a.
Materi
Layanan Pembelajaran
Materi layanan pembelajaran dikelas I dan kelas II meliputi pokok – pokok berikut:
1)
Materi
bimbingan pribadi
a)
Upaya
menetapkan sikap dan kebisaan siswa untuk menunaikan ibadah agama, seperti menunaikan
ibadah shalat tepat waktu bagi siswa yang beragama islam, dsb.
b)
Upaya
mengembangkan sikap siswa bahwa belajar itu menyenangkan.
c)
Upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa rajin belajar.
d)
Upaya
mengembangkan sikap siswa untuk memperoleh hasil belajar ( nilai ) yang
setinggi – tingginya atas usaha sendiri.
e)
Upaya
mengembangkan sikap siswa dalam memelihara dan memamfaatkan alat – alat belajar
dengan sebaik –baiknya.
f)
Upaya
mengmbangkan sikap siswa bahwa dirinya mampu belajar dengan baik.
g)
Upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa dalam menjaga kebersihan dan kesehatan
diri sendiri, misalnya selalu memperhatikan apakah yang akan dimakan itu bersih
atau tidak, pakaiannya bersih atau tidak, bagaimana membersihkan kotoran yang
ada, dsb.
2)
Materi
bimbingan sosial
a)
Upaya
mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan baik, misalnya berkomunikasi dengan
kata – kata yang baik ( bukan kata- kata yang jorok atau kasar), dengan kalimat
yang lancar ( tidak gagap).
b)
Upaya
mengembangkan keberanian siswa berbicara dengan orang lain, baik teman sebaya,
anak yang lebih besar, maupun orang dewasa. Layanan ini amat diperlukan bagi
siswa yang rendah diri atau terisolisasikan dari kawan – kawannya.
c)
Upaya
mengembangkan kemampuan siswa dalam penggunaan atribut hubungan sosial yang
paling awal, seperti mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih apabila
menerima sesuatu, meminta maaf apabila menerima sesuatu, meminta maaf apabila
melakukan sesuatu yang salah, meminta izin untuk melakukan sesuatu yang khusus,
dsb.
d)
Upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa untuk menyayangi teman.
e)
Upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa hormat kepada orang tua dan orang
dewasa lainnya.
f)
Upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa mematuhi peraturan, seperti peraturan
sekolah, peraturan lalu lintas, peraturan dirumah, dsb.
g)
Upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa memelihara dan melestarikan lingkungan,
seperti memelihara bunga – bunga dihalaman sekolah, menjaga kebersihan
lingkungan ( antara lain membuang sampah ditempatnya, membersihkan meja, kursi,
lantai, almari, dinding, dan berbagai alat yang kotor), memelihara benda –
benda dan peralatan dengan cermat, menyayangi binatang, dsb.
3)
Materi
bimbingan belajar
a)
Upaya
menyajikan materi pengayaan kepada siswa yang cepat belajar dalam mata
pelajaran tertentu.
b)
Upaya
penyajiaan perbaikan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mata
pelajaran tertentu.
c)
Upaya
meningkatkan gairah belajar, misalnya dengan mengadakan lomba sederhana hasil
karangan dan gambaran anak – anak, dsb.
d)
Upaya
meniadakan faktor – faktor yang menyebabkan siswa-siswa lambat atau kurang
gairah dalam belajar, seperti suasana
kelas kurang nyaman dan tidak
menyenangkan, suasana hubungan sosio-emosional antar teman sekelas yang kurang
menyenangkan, hubungan sosio-emosional dirumah kurang menyenangkan, kemampuan
fisik menurun karena tidak makan pagi atau kekurangan gizi, dsb.
4)
Materi
bimbingan karier
Untuk
kelas I dan II belum ada layanan penempatan/penyaluran dalam bimbingan karier).
b.
Pelaksanaan
Layanan Pembelajaran
Berbeda dari layanan orientasi dan informasi yang diberikan melalui
penjelasan atau uraiaan, maka layanan pemebelajaran lebih berupa tindakan atau
upaya langsung dari guru kelas terhadap para siswanya, baik dalam bentuk
petunjuk, nasehat, ajakan, perintah, pemberiaan contoh ataupun latihan –
latihan tertentu. Para siswa diberi petunjuk, nasehat, perintah, ajakan, contoh
– contoh dan atau latihan agar mereka
benar – benar belajar sehingga pada diri
siswa itu secara perorangan tertananam
sikap dan kebiasaan yang di
maksudkan dan tercapai hasil belajar yang optimal, tidak hanya ada kaitan
dengan mata pelajaran dikelas yang bersangkutan tetapi juga hal – hal yang lain
yang diperlukan dalam pengembangan diri secara utuh.
B.
KEGIATAN
PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
Aplikasi
Instrumentasi dan Himpunan Data
Aplikasi instrumentasi ( baik tes maupun non – tes ) yang secara
langsung dikenakan kepada para siswa hampir – hampir tidak ada, kecuali untuk
siswa terterntu yang memerlukannnya pengungkapan data khusus, misalnya perlu
dites intelegensinya. Tes Intelegensi itupun tidak diselenggarakan oleh guru
kelas, melainkan oleh Guru pembimbinng atau ahli lain yang berkewenangan untuk
itu.
Istrumentasi
berupa angket yang ada perlu diisi orang tua siswa, yaitu terutama yang
menyangkut:
a.
Identitas
pribadi siswa.
b.
Latar
belakang rumah dan keluarga.
c.
Sejarah
kesehatan siswa.
Hasil
pengisian angket itu kemudian disimpan dalam bentuk himpunan data. Himpunan
data ini selanjutnya dipelihara dan dikembangkan sehingga memuat berbagai keteranngan penting tentang siswa yang
bersangkutan. Selanjutnya, himpunan data itu dilengkapi dengan:
d.
Nilai
– nilai hasil belajar
e.
Kegiatan
ekstra – kulikuler
2.
Konfrensi
Kasus
Konfrensi kasus perlu diselenggarakan untuk membahas permasalahan
siswa yang memerlukan keterangan dan penanganan yang lebih luas. Konfrensi
kasus ini diselenggarakan oleh guru kelas dengan mengundang orangtua siswa,
Kepala Sekolah, dan jika diperlukan mengikutsertakan pula guru kelas lain, guru
agama, dan guru penjaskes yang mengajar siswa tersebut, serta seorang guru
pembimbing SLTP atau SLTA terdekat. Hasil konfrensi kasus ini dipergunakan oleh
guru kelas untuk melaksanakan pelayanan bimbingan konseling lebih lanjut
terhadap siswa yang bersangkutan.
3.
Kunjungan
Rumah
Kunjungan rumah perlu dilaksanakan oleh Guru Kelas apabila untuk
permasalahan siswa yang sedang ditangani diperlukan keterangan lebih jauh dari
dan tentang orang tuanya Serta tentang kondisi keluarganya, dan/atau Guru Kelas
ingin menyampaikan sesuatu kepada orang tua siswa tentang permasalahan anaknya
itu. Hasil kunjungan rumah dapat dipergunakan oleh Guru Kelas untuk melanjutkan
pelajarannya terhadap siswa yang bersangkutan. Lebih jauh, dengan kunjungan
rumah itu orang tua dapat diajak bekerja sama untuk mengentaskan permasalahan
siswa tersebut.
Kegiatan
kunjungan rumah dapat diganti dengan pemanggilan orang tua ke sekolah. Namun
demikian, kunjungan rumah secara langsung akan lebih menguntungkan, karena
penerimaan orang tua terhadap guru di rumahnya sendiri akan lebih akrab
sehingga lebih memungkinkan dijalinnya kerja sama. Di samping itu, kunjungan I
memungkinkan rumah lebih memungkinkan Guru Kelas melihat secara langsung dan
memahami lebih mendalam suasana rumah dan keluarga siswa yang sedang
dibimbingnya itu.
4.
Alih
Tangan Kasus Tangan Kasus
Alih
Tangan kasus dilaksanakan apabila Guru Kelas merasa kurang berkemampuan
menangani permasalahan siswanya. Pertama-tama alih tangan dilakukan kepada
Kepala Sekolah. Apabila penanganan masalah itu belum tuntas juga alih tangan
dapat dilakukan kepada salah seorang Guru Pembimbing dari SLTP/SLTA terdekat-
Satu hal yang perlu mendapat perhatian ialah bahwa alih tangan itu perlu
sepengetahuan dan terlebih dahulu mendapat izin dari orang tua siswa.
ayietajima.blogspot.com
ayietajima.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar